06 Desember 2008

Jelang Wukuf, Khotib Masjidil Haram Berpesan Soal Tauhid

Laporan dari Arab Saudi
Muhammad Nur Hayid - detikNews
Makkah - Menjelng prosesi puncak haji yang ditandai dengan wukuf di Arafah, khotib Masjidil Haram tidak melepaskan kesempatannya untuk menyampaikan pesan-pesan inti dalam beribadah haji. Pesan inti itu adalah komitmen mengesakan Allah (tauhid) dan komitmen sosial kemanusiaan (tolong-menolong).

Wartawan detikcom, Muhammad Nur Hayid, yang berkesempatan melakukan salat Jumat di Masjidil Haram pada Jumat terakhir (5/12/2008) menjelang wukuf mencacat beberapa poin penting yang disampaikan khotib dalam khotbahnya selama hampir satu jam.

Beberapa hal penting yang dipesankan khotib itu adalah pesan terhadap jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia untuk senantiasa menjaga kemurnian tauhid dan ketulusan niat ibadah haji. Dengan cara itulah tujuan ibadah haji yang mengorbankan harta dan tenaga yang besar, yakni haji yang mabrur, akan dapat tercapai.

"Saat para jamaah haji berkumpul di kota Makkah ini, mereka akan melakukan ritual ibadah yang sama. Towaf dan sa'i yang sama. Karena itu, tetaplah dengan semangat tauhid sebagaimana yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan dilanjutkan oleh Nabi Muhammad SAW," kata khotib dalam pesannya.

Khotib lalu menyinggung makna di balik pakian ihrom yang dipakai pada saat haji dan umroh yang ditandai dengan penggunaan 2 helai kain tak berjahit bagi laki-laki dan pakaian yang menutupi aurat bagi wanita. Menurutnya, pakaian itu simbol persamaan manusia di hadapan Allah. Karenannya tidak boleh ada kesombongan dan keangkuhan.

"Pakaian ihrom yang kalian gunakan sama. Pada saat itu Allah menunjukkan pada kalian bahwa tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, pemimpin dan rakyat, yang hitam dan yang putih, orang Arab dan non-Arab, kecuali takwa kalian pada Allah," terangnya.

"Karena itulah, kalian harus selalu membersihkan diri kalian dari syirik kepada Allah dengan menjaga kemurnian tauhid hanya kepada Allah. Kalian harus saling membantu dan tidak menyakiti sesama kalian selama prosesi haji ini dan setelah pulang kembali ke tanh air masing-masing. Semoga Allah menjadikan haji kalian mabrur dan membalas dengan surgaNya," kata khotib itu.

Setelah menjelaskan masalah hakikat ibadah haji, secara teratur khotib menjelaskan masalah rukun dan wajib haji secara berurutan mulai dari prosesi wukuf di Arafah sampai melempar jumroh di Mina. Khotib berharap para jamaah haji memanfaatkan semua prosesi ibadah haji ini seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

"Manfaatkan kesempatan selama wukuf di Arafah dengan memperbanyak membaca istighfar, tahlil, tahmid, dan membaca Al Quran serta berdoa. Lakukan seluruh prosesi haji itu sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, 'Lakukan manasik kalian itu sebagai mana yang saya lakukan," pinta khotib.

Tidak ada komentar: